Rabu, 13 Mei 2009

negara aneh,,,,diplanet aneh(minjam istilah bongjun)

kali ini aku ingin menulis keadaan politik di dalam negeri yang aneh ini.saat ini suhu politik makin memanas tarik menarik kepentingan terus berlangsung di pusat negara djakarta.yang didaerah daerah lagi sibuk jual beli suara untuk duduk di kursi dewan.politik mulai kehilangan arah,idiologi masing-masing partai mulai mengambang.sekuler,liberal,ataupun agamis semakin tidak jelas.yang ada saat ini kita lihat adalah keinginan segelintir elit untuk berkoalisi dan meraih kekuasaan tertinggi di negeri ini.dan jadilah partai baru yang bernama poros mega,poros sby,poros jk,serta poros poros yang lainnya.kalau tau akan seperti ini mengapa waktu pileg kemaren harus banyak-banyak partai?kan cukup saja partai mega,partai sby,partai jk,partai golput,kan rakyat nggak bingung memilihnya.(itu pendapat saya sendiri).tapi sekarang inilah yang sedang terjadi,,,negara ini penuh dengan orang yang berambisi untuk meraih kekuasaan tanpa memandang batas-batas idiologi yang dia yakini.dan kita harus nerimo kalau nanti kita akan di pimpin oleh orang-orang yang tidak jelas idiologinya ini alias bunglon.
...........,,,.....
yayangku bilang,"dek di negeri ini adek harus ikut arus,jangan melawan arus kalau orang-orang pada jadi bunglon maka adek juga harus jadi bunglon.jangan orang jadi bunglon awak jadi tekek nanti kena tangkap(kata orang harga tekek mahal).
dan untuk mengikut arus adek harus memenuhi syarat:(kayak sby mengajukan syarat wapres aja)
1.pandoi....pandoi membaca situasi
2.pandoi-pandoi.....pandoi-pandoi melihat kondisi
3.jangan mandoi-mandoi....kalau mandoi-mandoi nanti bisa tersingkir.
......
tapi ada yang lebih aneh,koq masih ada orang- orang aneh di negeri aneh ini?yang ku maksud adalah orang-orang seperti bong jun,putra anambas,jebat sedanau,ibuk ngesti dhaffinalfarissi,dan para blona yang lainnya,yang sampai saat ini masih memegang dengan teguh idealisme yang di yakini.kan aneh...hari gini masih idialis?!!.ketinggalan jaman tauuuuuuu......

Tidak ada komentar: